8.19 Konfigurasi Reverse Proxy Pass Dengan Load Balance nginx
Assalamualaikum Wr Wb
Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan tentang web server nginx materinya adalah konfigurasi reverse proxy pass dengan load balance nginx
Load Balance apa sih??
Load balancing adalah teknik untuk
mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara
seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput,
memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur
koneksi.
Pada
postingan kali ini, saya membuat 4 server, dimana 1 server sebagai
controller dan 3 server lainnya sebagai server yang akan dibalancing
oleh controller.
topologi yang saya gunakan :
langsung ke tahap konfigurasinya ,
KONFIGURASI SERVER CONTROLLER
1. sebelum konfigurasi load balance kita harus edit terlebih dulu file konfigurasi DNS pada zona forward dan juga reverse nya untuk menambahkan domain node1, node2, dan node3
2. Dan edit juga di file reverse nya seperti gambar dibawah ini
3. setelah itu kita restart nginx
4. selanjutnya, kita tes dig node1, akan terlihat servernya yaitu 172.16.11.25 merupakan ip controller itu tandanya sudah terhubung.
5. kita tes dig node 2 maka hasilnya harus ip server nya itu merupakan ip server controler
6.Kemudian tes dig node3 sama seperti diatas
7. Setelah itu, edit file konfigurasi web server nginx. Disini saya mengedit nya pada file Virtual Host yang sudah saya buat pada lab sebelumnya
lalu tambahkan syntak seperti dibawah ini
keterangan :
- upstream digunakan untuk mendefinisikan sebuah cluster yang dapat direquest proxy. Ini biasa digunakan untuk menentukan cluster web server untuk load balancing
- backendervan merupakan penamaan dari cluster yang akan di balancing
- server merupakan pendefinisian server mana yang akan dibalancing, disini saya mengaturnya untuk server node1, node2, dan node3
- weight merupakan beban yang dapat ditanggung pada server tertentu
- backup berfungsi untuk menentukan server mana yang akan berperan sebagai backup pada saat server lainnya sedang overload atau sedang dalam keadaan mati
- proxy_pass_header yaitu identifikasi Nama server yang dicari di antara kelompok server yang ada, dan jika tidak ditemukan, maka akan ditentukan dengan menggunakan resolver.
proxy_pass digunakan untuk menentukan alamat server proxied dan URI ke lokasi mana yang akan dipetakan. Lokasi yang dimaksud dapat berupa Cluster, Domain ataupun IP Address. Pada gambar diatas saya mengaturnya ke cluster upstream backendervan
8. lalu kita restart ngix agar konfigurasi dapat berjalan
9.Selanjutnya adalah kita edit file untuk tampilan halaman web di node1 node2 dan node3
edit sesuai keinganan anda. lalu save
node 1
node2
node3
Sekarang lakukan verifikasi pada web browser client dengan cara mengakses Server Controller
Maka
hasilnya pasti akan sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi pada Server
Controller, karena Node1 diatur agar bisa menampung bebab request client
sebanyak 3 kali maka pada saat request ke 4, Server Controller akan
mengarahkan request tersebut ke Node2, sedangkan server Node3 tidak akan
digunakan, karena server Node3 hanya berperan sebagai backup yang hanya
akan digunakan jika server lainnya sedang mati ataupun overload
Sekarang kita coba matikan server Node1
Maka pasti
akan muncul konten web dari Node 2, itu karena Node1 sedang mati, maka
konten web akan dibebankan pada Node2. Sedangkan Node3 masih belum
muncul karena server Controller menganggap masih ada server yang aktif
dan kemudian request dari client akan diserahkan pada server tersebut
Sekarang kita coba matikan server Node2
Lalu sekarang kita matikan seluruh node nya maka akan muncul tampilan dibawah ini
sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Wr Wb ..
Komentar
Posting Komentar